Trilogi Pelelangan: Sebuah “Jane Eyre” Zaman Modern
(Bahasa Indonesia)
Description of the book
Ditinggalkan di altar pernikahan dan tanpa punya tempat tinggal, Rosie Xalbadora bekerja sebagai seorang pengasuh di pinggiran daerah pedalaman Australia. Di sana ia berjumpa dengan Pippa Bristow, seorang anak yang sensitif dan berusaha melewati perceraian pahit kedua orang tuanya dengan mencari pelarian ke sebuah dunia ajaib dengan ratu-ratu peri dan unikorn.
.
Berusaha keras melindungi Pippa dari permainan ibundanya, Rosie harus menghadapi masa lalu pedih setengah Australia, setengah Gitano nya bersamaan dengan melawan ketertarikannya pada majikannya yang tampan namun tak terbalaskan. Namun pertolongan datang dalam bentuk tetangga manula yang unik, kota Pedalaman yang ramah, dan dua penunggang hantu yang mengunjungi Rosie tiap malam dalam mimpinya. Saat Rosie dan Pippa menyelamatkan kuda poni putih yang kecil dari penyembelihan, keinginan kuat mereka membuat urusan hak asuh Adam, fantasi Pippa, dan rasa takut Rosie muncul sebagai urusan rumit yang kian memanas.
.
Pelelangan adalah gaya romansa kontemporer yang manis dengan nada Gotik yang menyayat hati ala Jane Eyre, dan sedikit elemen supernatural.
.
Edisi Omnibus berisi:
Buku 1: Jika Harapan adalah Kuda
Buku 2: Sumur Impian
Buku 3: Lihatlah Seekor Kuda Pucat
.
“Sebuah bentangan mistis dan ajaib, serta legenda tua dalam rupa yang baru...” – Blog Sejarah Romansa
.
“Saya langsung tertarik kepada hidup para tokohnya, dan merasa seolah saya berada tepat di sisi Rosie saat ia bergumul untuk menyelamatkan hidupnya dari kehancuran...” – Pengarang Terlaris N.Y. Times Stacey Joy Netzel
.
“Ini adalah kisah seorang ayah, Adam, yang akan berjuang menanggung segalanya demi putrinya. Pippa, yang melarikan diri dalam fantasi, terpaku dalam perebutan hak asuh yang pahit. Rosie yang menemukan dirinya terhempas ke tengah konflik dan harapan mereka sementara ia bergumul dengan masalahnya sendiri, terpaksa untuk menjaga jarak di bawah atap yang sama dengan pria yang membuatnya semakin tertarik. Setiap karakter dipresentasikan dengan begitu berbeda, penuh emosi dan berseni.” Dale Amidei, pengarang “Trilogi Jon”